Jumat, 08 Maret 2013

Cara Subnetting IP


Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).

IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset


Berikut adalah IP Address Range untuk masing-masing kelas :

Netmask Default IP Address Kelas IP Address
255.0.0.0 1.0.0.0 – 127.0.0.0 Kelas A
255.255.0.0 128.0.0.0 – 191.255.0.0 Kelas B
255.255.255.0 192.0.0.0 – 223.255.255.255 Kelas C
224.0.0.0 – 239.255.255.255 Kelas D
240.0.0.0 – 254.0.0.0 Kelas E

Pertanyaannya mengapa harus dilakukan subnetting ?
1. Untuk mengurangi arus lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain).
2. Mengoptimalisasi untuk Kerja Jaringan
3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan masalah)
4. Penghematan alamat IP

Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP danme-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak banyak jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit

Contoh Perhitungan Subnetting

Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24  “berarti kelas C”. (Lihat table di atas) misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita lakukan adalah membagi alamat tersebut menjadi 6 subnet. Maka rumus yang digunakan adalah 2^n >= jumlah subnet. Variable n menunjukkan jumlah bit yang dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet.

Jadi 2^n >= 6 => 2^3 >= 6 , sehingga n = 3

Perhitungan dengan metode binary :
1. Subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
2. Tambahkan 3 bit di ruas paling belakang : 11111111.11111111.11111111.11100000
3. Konversi subnet tersebut ke decimal : 255.255.255.224
Berarti subnet mask addressnya adalah 255.255.255.224 untuk mendapatkan 6 subnet

Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiap subnet, lakukan operasi berikut :

256 Jumlah rentang dari 0 – 255
224 – nilai ruas terakhir dari subnet yang baru
32 digunakan sebagai range buat subnetnya
Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru.
Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255.224
Subnet ke 0 : 192.168.1.0 – 192.168.1.31
Subnet ke 1 : 192.168.1.32 – 192.168.1.63
Subnet ke 2 : 192.168.1.64 – 192.168.1.95
Subnet ke 3 : 192.168.1.96 – 192.168.1.127
……………… trus sampe
Subnet ke 7 : 192.168.1.224 – 192.168.1.255

Contoh cara menghitung broadcast address

Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29
Jawab : /29 berarti netmask = 255.255.255.248
IP Address : 192.168.1.4 11000000.10101000.00000001.00000100
Netmask : 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000
Network Add : 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000
Broadcast Add : 192.168.1.7 11000000.10101000.00000001.00000111

Mungkin itu dulu saja dari saya, mungkin besok atau lain waktu mau saya tambahkan lagi rumus-rumus subnetting yang lebih mudah dipahami TERIMA KASIH.

1 komentar:

  1. Mengingat kmbali materi kuliah jarkom,thanks bro. Http:\\dxtutorial.blogspot.com

    BalasHapus